Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aditya Galih Mastika dan Cerita Perjuangan Seorang Ibu Memberikan ASI

Dina Prihatini , Jurnalis-Sabtu, 09 November 2019 |12:05 WIB
Aditya Galih Mastika dan Cerita Perjuangan Seorang Ibu Memberikan ASI
Aditya Galih Mastika beri penyuluhan ibu muda cara memberikan ASI yang baik (Foto: Okezone/Ist)
A
A
A

Setahun kemudian, wanita satu putri ini menjelaskan setelah serentetan syarat yang harus dilalui, Kalbar peduli ASI kemudian bertransformasi menjadi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Kalimantan Barat pada Maret 2013.

"Sukses menyusui saja rasanya tak cukup, saya inginnya bisa juga membantu ibu ibu lain yang mengalami masalah menyusui, menjadi sukses menyusui, karena itulah, kemudian saya mengikuti pelatihan konselor menyusui pada tahun 2012," paparnya.

Dan di Tahun itu juga, juara debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional inipun didaulat menjadi kepala divisi konseling, yang dimana kerjanya melakukan home visit dan menerima konseling dari ibu ibu yang bermasalah dalam menyusui.

Tahun demi tahun berlalu, AIMI Kalbar semakin berkibar, dengan misi sebenarnya sejalan dengan kondisi Kalbar yang posisinya masih 5 besar sebagai provinsi dengan angka stunting tertinggi.

Iapun terus mengedukasi dan membantu ibu ibu dengan masalah menyusui. Masalah yang sering ditemui biasanya tentang ibu yang merasa asinya kurang, membantu ibu-ibu yang mau kembali bekerja namun tetap menyusui eksklusif, payudara bengkak, nipple flat (puting terbenam) seperti yang ia alami, hingga salah satu hal atau kasus yang paling membekas didirinya adalah, kasus ibu yang merasa tidak didukung oleh keluarga untuk menyusui, sehingga merasa stress dan produksi asinya pun ikut drop karena menurun pulalah kinerja hormon oksitoksin di dalam badannya.

Aditya Galih Mastika

"Kami memberi semangat, dukungan, dan informasi bukan hanya pada ibu, tapi juga pada ayah hingga ibu dan mertua, untuk mendukung ibu tersebut menyusui," tegasnya.

Selain melakukan home visit atau hospital visit, hanya curhat melalui sambungan telefon, pihaknya juga berkerjasama dengan dinas terkait, NGO lain, dan berbagai mitra, mengadakan seminar, sosialisasi dan konseling gratis, dan tak luput juga mengusahakan terbentuknya cabang AIMI di Kabupaten - kabupaten lain di wilayah Kalbar.

Sejauh ini, beberapa kabupaten yang sedang dalam tahap pembentukan cabang antara lain Kota Singkawang, Sanggau, Kapuas Hulu, dengan harapan akan menyebar ke kabupaten - kabupaten lainnya.

Tahun 2018 adalah tahun yang sangat bersejarah bagi wanita hobi masak ini karena banyak pelajaran dan pengalaman baru yang ia dapat dalam perjuangan menjadi seorang laktivis, di April 2018 ia lantas dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Kalbar hingga Tahun 2023 nanti.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement