JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak punya keberanian untuk menyelesaikan kasus teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Tim advokasi Novel Baswedan tersebut bahkan menantang Juru Bicara Kepresidenan yang baru, Fadjroel Rachman untuk menunjukkan taringnya berbicara kepada Presiden Jokowi dalam penuntasan kasus Novel Baswedan.
Baca Juga: Nasibmu Novel Baswedan: Disiram Air Keras, Dituding Taliban hingga Dilapor ke Polisi
"Jokowi saya pikir tidak berani dan tidak akan menyelesaikan kasus Novel. Kalau Juru Bicaranya tidak bisa ngomong, biar saya yang ngomong," ucap Haris saat menghadiri acara 'Dedikasi Untuk Negeri' di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (9/11/2019).
Haris menilai, hingga kini tidak ada kemajuan yang signifikan terkait pengungkapan kasus teror penyiraman air keras. Presiden Jokowi, katanya, hanya bisa memberikan harapan serta janji-janji manis dalam pengungkapan teror Novel Baswedan.
"Tidak ada kemajuan. Yang maju cuma daftar deadline janji aja, saya kasih waktu sampai tanggal segini, nanti saya kasih waktu tiga bulan. Jadi kalau martabak itu, istilahnya ini martabak spesial janji," katanya.