Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menapaki Jejak 21 Tahun Tragedi Semanggi I

Alifa Muthia Diningtyas , Jurnalis-Rabu, 13 November 2019 |22:03 WIB
Menapaki Jejak 21 Tahun Tragedi Semanggi I
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
A
A
A

Akibatnya beberapa mahasiswa tertembak dan meninggal seketika di jalan. Salah satunya adalah Teddy Wardhani Kusuma, mahasiswa Institut Teknologi Indonesia yang merupakan korban meninggal pertama pada hari itu.

Mahasiswa terpaksa lari ke kampus Universitas Atma Jaya untuk berlindung dan merawat kawan-kawan sekaligus masyarakat yang terluka. Mahasiswa yang berkumpul di Kampus Atmajaya ditembaki secara membabi buta oleh aparat. Korban kedua penembakan oleh aparat adalah Bernardus Realino Norma Irmawan (Wawan), mahasiswa Fakultas Ekonomi Atma Jaya, Jakarta, tertembak di dadanya dari arah depan saat ingin menolong rekannya yang terluka di pelataran parkir kampus Universitas Atma Jaya, Jakarta.

Sampai dini hari, penembakan terhadap mahasiswa di kawasan Semanggi masih terus terjadi dan semakin banyak korban berjatuhan, baik yang meninggal tertembak maupun terluka. Gelombang mahasiswa dan masyarakat yang ingin bergabung terus berdatangan dan disambut dengan peluru serta gas air mata.

Tragedi Semanggi I (Foto: Okezone)

Dahsyatnya peristiwa itu membuat jumlah korban yang meninggal mencapai 17 korban yang terdiri dari 6 orang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta, 2 orang pelajar SMA, 2 orang anggota aparat keamanan dari POLRI, seorang anggota Satpam Hero Swalayan, 4 orang anggota Pam Swakarsa dan 3 orang warga masyarakat.

Sementara 456 korban mengalami luka-luka, sebagian besar akibat tembakan senjata api dan pukulan benda keras, tajam/tumpul. Mereka ini terdiri dari mahasiswa, pelajar, wartawan, aparat keamanan dan anggota masyarakat lainnya.

Keluarga korban menilai kejadian tersebut belum menyentuh titik terang untuk menemukan dalang dibaliknya. Tragedi Semanggi I menjadi momen yang sakral bagi kalangan mahasiswa dalam memperjuangkan Reformasi.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement