JAKARTA – Pada 23 Oktober 2019, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali memberikan kepercayaan kepada Retno Lestari Priansari Marsudi untuk kembali menjabat sebagai menteri luar negeri Republik Indonesia, tugas yang telah dia jalankan pada kabinet sebelumnya.
Namun, dalam melanjutkan tugasnya selama lima tahun mendatang, Menlu Retno mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pesan khusus dari Presiden Jokowi, terutama mengenai peningkatan diplomasi ekonomi.
BACA JUGA: Retno Marsudi, Srikandi Diplomasi Indonesia Kembali Dipercaya Sebagai Menteri Luar Negeri
Dalam wawancara khusus dengan Okezone, Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki visi dan misi yang besar untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, sedikitnya sebesar 5 persen selama lima tahun berturut-turut, dan untuk mencapai sasaran tersebut, beliau memprioritaskan program penciptaan lapangan pekerjaan.
“Kita (Indonesia) memiliki 267 juta penduduk, jika kita ingin pergerakan kita lebih cepat maka diperlukan juga pertumbuhan yang lebih tinggi. Untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, ekonomi kita bisa maju, merata, presiden belakangan ini selalu bicara mengenai cipta lapangan kerja,” kata Retno dalam wawancara santai di Kementerian Luar Negeri.
“Jadi kita betul ingin mentransformasi ekonomi, tetapi juga selalu diingatkan bahwa kita punya rakyat yang banyak. Jadi program cipta lapangan kerja itu menjadi prioritas.
Untuk mendukung prioritas tersebut, maka Presiden Jokowi mendorong peningkatan ekspor, investasi dan memperbanyak pembangunan. Visi dan misi ini disampaikan dan diberikan ke semua kementerian negara dalam kabinet Indonesia Maju, tidak terkecuali kementerian luar negeri yang dipimpin Menlu Retno.
“Waktu saya dipanggil, presiden mengatakan: ‘tolong diplomasi ekonomi diperkuat’. Oleh karena itu kita menerjemahkannya, untuk prioritas politik luar negeri Indonesia lima tahun ke depan maka diplomasi ekonomi menjadi nomor satu,” jelasnya.