GAZA - Kelompok militan Jihad Islam Palestina dan Israel menghentikan pertikaian di sepanjang perbatasan Jalur Gaza pada Kamis menyusul upaya yang dimediasi oleh Mesir dan PBB untuk mengakhiri gelombang pertempuran terburuk dalam di wilayah itu beberapa bulan terakhir.
Jihad Islam mengatakan gencatan senjata mulai berlaku pada 03.30 GMT, sekira 48 jam setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan salah satu faksi terbesar di Gaza yang didukung Iran itu dan memicu baku tembak. Israel menganggap Komandan Jihad Islam, Baha Abu Al-Atta sebagai ancaman serius.
BACA JUGA: Serangan Israel Menewaskan Komandan Milisi Islam di Gaza
Pejabat medis Gaza menyebutkan total 34 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, hampir setengah dari mereka adalah warga sipil, termasuk delapan anak-anak dan tiga wanita. Di sisi lain perbatasan Gaza, ratusan roket yang diluncurkan oleh militan Jihad Islaem melumpuhkan sebagian besar wilayah selatan Israel, melukai puluhan orang.
Pejabat medis mengatakan bahwa dalam insiden paling mematikan dari pertikaian selama dua hari itu, delapan anggota keluarga Gaza terbunuh oleh serangan rudal Israel tak lama sebelum gencatan senjata berlangsung.
Semua korban dikatakan sebagai warga sipil. Namun Juru Bicara Militer Israel, Mayor Avichay Adraee mengatakan kepala keluarga itu, Rasmi Abu Malhous, yang termasuk di antara yang tewas, adalah komandan kru roket Jihad Islam di Jalur Gaza.
Hamas, faksi yang dominan Gaza, tampaknya tidak ikut campur dalam pertempuran kali ini, dan tidak terlibatnya Hamas mungkin membantu membendung eskalasi yang terjadi.
Seorang pejabat Mesir yang dihubungi oleh Reuters mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah dicapai. Militer Israel melonggarkan peraturan darurat yang diberlakukan di daerah-daerah dalam jangkauan roket Gaza.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News