PONTIANAK – Kasus pembunuhan yang terjadi pada Zulkibli, warga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat di Bintulu, Sarawak, Malaysia, menyingkap fakta baru. Ternyata, percekcokan berujung kematian itu dipicu rebutan kursi mobil.
"Insiden ini diawali adu mulut antara korban dan pelaku. Mengenai tempat duduk di mobil," ujar Liaison Officer (LO) Polri Konsulat Jenderal Jenderal Indonesia (KJRI) di Kuching Sarawak, AKBP Joni Getamala kepada Okezone, Selasa (21/12/2019).
Joni mengatakan, atas kejadian ini pihak KJRI dengan KPD Bintulu melakukan koordinasi sehingga didapati informasi mengenai kronologi terjadinya pembunuhan tersebut.
Dalam koordinasi itu, Kepala Polis Daerah Bintulu, Supt Zulkifli bin Suhaili membenarkan bahwa korban tindak pidana pembunuhan dan pelakunya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian, korban meninggal dunia adalah Zulkibli dan pelaku berinisial ADS. Keduanya merupakan petugas keamanan perusahaan Shin Yang, Bintulu.
Zulkibli merupakan warga Desa Sarilaba A, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Sedangkan ADS merupakan warga Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kejadian ini berlangsung pada Kamis, 19 Desember 2019, pukul 17.30 waktu setempat di area perkebunan perusahaan Shin Yang, Batu 22, Jalan Bintulu-Miri Lama, Bintulu, Sarawak, Malaysia," ucap Joni.

Diceritakannya, sebelumnya pada pukul 17.10 waktu setempat, ADS bersama Zulkibli serta enam orang WNI lainnya akan menjalankan tugas sif sore menggunakan mobil Toyota Hilux. Mobil itu dikendarai seorang warga negara Malaysia.
Sebagaimana biasanya setiap kali di kendaraan, Zulkibli selalu duduk di kursi depan dan pekerja lain berada di bak belakang mobil tersebut. Berbeda dengan hari saat kejadian, pria 47 tahun itu justru mendapati ADS telah menempati tempat duduk bagian depan.
"Melihat hal tersebut, korban langsung menegur tersangka dan diminta pindah ke belakang. Tersangka tidak terima sehingga terjadi adu mulut," kata Joni.
Puncak pertengkaran, tersangka menusuk perut korban dengan sebilah pisau dan selanjutnya melarikan diri. Sementara itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Bintulu oleh enam temannya dan sopir mobil Hilux itu.
"Pada saat tiba di Rumah Sakit Bintulu, korban dinyatakan meninggal dunia," ujar Joni.