BEKASI - Kota Bekasi, Jawa Barat hingga kini belum 100 persen pulih pascabanjir yang menerjang pada Rabu 1 Januari 2020 silam. Salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta itu merupakan wilayah terparah diterjang banjir.
Alhasil, sebanyak 75 persen wilayah Kota Bekasi lumpuh akibat kepungan air bah. Baik fasilitas umum, rumah warga, masjid, sekolah tak luput dari terjangan banjir termasuk pelayanan di Pemerintahan Kota Bekasi.
Diketahui, berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 14 kabupaten dan kota terdampak banjir dan longsor dengan rincian Kabupaten Bekasi 18 kecamatan, dan 34 kelurahan dengan jumlah pengungsi 2.800 jiwa. Sementara, Kota Bekasi mencakup 12 kecamatan, 51 kelurahan dan tercatat 149.537 orang yang mengungsi.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memfokuskan penanganan banjir yang masih terus dikebut. Terlebih, beberapa titik dampak banjir berangsur pulih.
"Saat ini kami terus melakukan evaluasi. Kita terus melakukan pemulihan, karena hampir 75 persen (wilayah Bekasi diterjang banjir-red)," kata pria yang karib disapa Pepen kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Atas hal ini, lanjut Pepen, pihaknya telah meliburkan semua aktivitas pegawai. Mereka dikerahkan untuk bertugas di lapangan untuk membersihkan sisa-sisa sampah yang masih menjadi fokus utama.
"Makanya sudah berapa hari ini pegawai saya liburin semua, suruh turun. Sampah apa semua, mobil kami tambah, sewa," ujar dia.
Pemkot Bekasi juga sedang berupaya maksimal memulihkan pompa-pompa air yang rusak akibat terjangan banjir.
"Rata-rata relatif beberapa bagian yang sudah tergenang itu dilakukan perbaikan. Kalau toh tidak memungkinkan kita akan lakukan selama masa tanggap darurat ini kita beli baru," tuturnya.
Saat ini, kata dia, dari 36 titik pompa air sebagian ada yang rusak karena terendam air banjir. Apalagi, banyaknya pompa air yang tidak berfungsi karena ketika banjir listrik mati.
"Ini bukan tidak berfungsi, tapi sekarang banyak yang sudah dalam proses perbaikan nih, servis ringan, servis sedang ada yang servis berat. Tapi relatif semuanya sudah bisa operasional lagi. Karena kemarin ada beberapa yang komponennya, seperti listrik mati. Nah itulah yang membuat mereka tidak bisa beroperasi secara maksimal," tutupnya.
(Rizka Diputra)