Cerita Warga Ketanggungan Brebes yang Tiba-Tiba Diterjang Banjir
BREBES – Sebagian warga di Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memilih bertahan setelah diterjang banjir pada Rabu 8 Januari 2020 sore. Mereka bertahan karena air yang merendam rumahnya perlahan surut.
Seorang warga bernama Daryo (61) menceritakan banjir mulai merendam Desa Ketanggungan sekira pukul 17.45 WIB. Saat itu limpasan air dari Sungai Babakan menerjang rumah-rumah yang ada di pinggirannya dengan arus cukup deras.
Baca juga: Diguyur Hujan Lebat, Daerah Ketanggungan Brebes Terendam Banjir
Daryo mengatakan, saat itu dirinya baru saja mengikuti tahlilan di rumah tetangga. Ketika pulang dan hendak membuka pintu rumah, ia kaget tiba-tiba air datang. Air tersebut lalu langsung merendam rumahnya hingga ketinggian 60 sentimeter.
Diguyur hujan lebat, wilayah Ketanggungan di Brebes terendam banjir. (Foto: Ist)
"Baru banget saya pulang tahlilan, tiba-tiba air datang," kata Daryo ketika berbincang dengan Okezone, Kamis (9/1/2020) dini hari.
Baca juga: 7 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang di Brebes
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa banjir yang menggenangi rumahnya adalah yang terparah dialami. Setiap tahunnya memang rumah Daryo kerap terendam banjir, akan tetapi ketinggiannya hanya semata kaki orang dewasa.
"Tahun ini parah. Biasanya enggak sampai begini," ujarnya.
Di waktu yang sama Kurdi (74), warga lainnya di Desa Ketanggungan yang juga terkena banjir, mengatakan sempat akan membuat bendungan di depan rumahnya menggunakan karung pasir agar air tidak masuk. Mengingat, warga sudah terlebih dahulu diberi peringatan sebelum air menerjang.
Kurdi menerangkan, salah satu bagian rumahnya ada yang rusak akibat diterjang banjir. Rumah Kurdi sendiri saat ini masih terendam air, bahkan ketinggiannya mencapai sepinggang orang dewasa.
Baca juga: Banjir di Ketanggungan Brebes Mulai Surut
"Rumah saya ada yang rusak kena air banjir, soalnya arusnya kuat banget," ungkapnya.
Ia melanjutkan, ketika banjir menggenangi Jalan Raya Ketanggungan, sejumlah kendaraan seperti motor, mobil, hingga truk mati mesin atau mogok. Hal itu terjadi karena ketinggian air mencapai setinggi pinggang orang dewasa.
Diakuinya, petugas gabungan yang hendak mengevakuasi warga sempat kesulitan karena banyak gang sempit.
Baca juga: 178 Hektare Lahan Beralih Fungsi Jadi Area Penambangan Emas di Lebak
Kurdi saat ini masih coba menyelamatkan barang-barang yang ada di rumahnya. Ia berharap musibah seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari.
"Keluarga saya mengungsi ke rumah tetangga. Ini banjir paling parah yang saya alami," ucap dia.
(Hantoro)
