Sementara Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Retno Widiastuti menerangkan bahwa kedua pos tersebut diaktifkan untuk membatasi peredaran ternak serta mengawasi agar tidak ada hewan ternak yang terkena antraks masuk ke Gunungkidul.
Lokasi Bedoyo sendiri dipilih untuk membatasi hewan yang masuk dari arah timur, sedangkan Ngawen untuk membatasi peredaran ternak yang dari arah utara.
Guna melakukan pencegahan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pertanian untuk menyiapkan formalin, vaksin, obatobatan. Adapun jumlah obat yang digunakan untuk mewujudkan Gunungkidul bebas antraks, pihaknya menyiapkan 15 ribu dosis vaksin, 5 ribu liter.
Sedangkan jumlah sapi yang mati mendadak di Kabupaten Gunungkidul masih terus terjadi. Tiga sapi milik warga dilaporkan mati mendadak terjadi di Desa Pucanganom, Kecamatan Rongkop, dan Kecamatan Tepus.
Sedangkan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ponjong, juga dilaporkan terdapat kambing mati secara mendadak dan kini sudah diambil sampel darahnya untuk dilakukan uji laboratorium.
(Hantoro)