Menurutnya, informasi keberadaan keraton dan latar sejarah yang disampaikan pihak KAS, dinilai telah membuat kehebohan dan berpotensi menjadikan suasana kurang kondusif.
"Bayangkan sekarang ini banyak warga berbondong-bondong melihat keraton di Pogung Juru Tengah. Jika tidak segera diluruskan, tentu bisa memunculkan kerawanan-kerawanan," tegasnya.
Draf narasi itu mulai disusun pemkab. Setelah jadi, lanjutnya, pemerintah akan mengundang dinas kebudayaan, dinas arsip, sejarawan dan budayawan, untuk berkumpul.
"Kita satukan persepsi, kita lengkapi apa yang masih kurang, kemudian setelah selesai, akan disampaikan kepada masyarakat," pungkasnya.
(Rizka Diputra)