PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjalani sidang pemakzulannya di Senat pada Selasa, 21 Januari 2020, waktu setempat. Sepanjang sejarah Amerika Serikat, Trump menjadi presiden ketiga yang menjalani sidang pemakzulan.
Trump tengah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss saat sidang pemakzulannya dimulai, demikian diwartakan BBC, Rabu (22/1/2020).
Tim kuasa hukum Trump menyebut dakwaan pemakzulan tersebut sebagai "serangan berbahaya" terhadap demokrasi.
BACA JUGA: 100 Anggota Senat AS Disumpah Jadi Juri di Sidang Pemakzulan Trump
Secara teori, sidang dapat memuluskan jalan bagi pelengseran Trump dari kursi presiden.
Akan sangat mengejutkan jika pelengseran itu benar terjadi, tetapi sebelum hasilnya diketahui nanti, kenyataan bahwa seorang presiden sedang menjalani sidang pemakzulan sudah menjadi hal yang signifikan.
Presiden Trump menghadapi dua pasal pemakzulan, atau dakwaan.
Pertama, ia dituduh mencari bantuan dari pemerintah Ukraina untuk memuluskan upaya memenangkan pemilihan presiden untuk periode kedua pada bulan November nanti.
Dia juga menangguhkan bantuan militer bernilai jutaan dolar kepada Ukraina dan menunda pertemuan presiden Ukraina di Gedung Putih yang sudah diagendakan. Keduanya digunakan sebagai posisi tawar menawar.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengajuka dakwaan pemakzulan Trump ke Senat AS. (Reuters)
Dakwaan kedua adalah menghalangi Kongres yang dituduhkan kubu Demokrat setelah Gedung Putih menolak mengizinkan staf memberikan kesaksian dalam sidang pemakzulan fase pertama tahun lalu.
Sidang akan memutuskan bersalah atau tidaknya Trump atas dua dakwaan tersebut. Dibutuhkan dua pertiga suara dari 100 anggota Senat yang menjadi juri untuk menyatakan Trump bersalah dan melengserkannya dari jabatannya.
Dua presiden sebelum Trump yang juga menghadapi sidang pemakzulan adalah Andrew Jackson dan Bill Clinton. Presiden Jackson disidang pada 1868 karena pemecatan Edwin Stanton, menteri perang saat itu, yang berperan dalam menentang serangan rasis terhadap budak.
BACA JUGA: Ini 2 Presiden AS yang Pernah Dimakzulkan seperti Donald Trump
Sejarawan Brenda Wineapple mengatakan bahwa Jackson pada dasarnya dimakzulkan karena merongrong perjuangan persamaan ras yang giat dipromosikan oleh presiden sebelumnya, Abraham Lincoln, yang tewas ditembak pada 1865.
Johnson pada akhirnya selamat dari pemakzulan dan tetap memegang jabatan setelah dibantu di Senat dengan selisih satu suara.