NANJING - Sepasang suami istri di China telah meninggalkan dua anaknya di bandara setelah putra mereka yang sedang demam, dilarang terbang di tengah wabah virus korona baru yang mematikan.
Menurut laporan media China, orangtua itu meninggalkan putra dan putri mereka di gerbang keberangkatan di sebuah bandara di Kota Nanjing, timur China, dan naik pesawat sendiri. Kejadian itu membuat para pekerja penerbangan dan penumpang lainnya kaget.
Surat kabar lokal Yangzi Evening News melaporkan, anak-anak itu akhirnya diizinkan naik ke pesawat domestik.
BACA JUGA: Warga yang Terinfeksi Virus Korona di Wuhan Terlihat Bergelimpangan di Jalanan
Peristiwa itu terungkap ketika seorang blogger mem-posting foto-foto kedua itu di Weibo, media sosial seperti Twitter di China.
Blogger itu mengklaim bahwa sepasang suami istri membuat keributan di Bandara Internasional Nanjing Lukou setelah salah satu dari anak-anak mereka dicegah terbang karena demam.
Salah satu foto yang di-posting oleh pengguna web menunjukkan dua anak duduk di kursi di ruang boarding tanpa pengawasan. Sedangkan dua foto lainnya menunjukkan penumpang menunggu di gerbang keberangkatan.

Dua anak yang ditinggalkan orangtua mereka di bandara Nanjing, China. (Foto: Weibo)
Menurut Yangzi Evening News yang berbasis di Nanjing, insiden itu terjadi pada Rabu malam, 23 Januari, di Bandara Internasional Nanjing Lukou, yang melayani Ibu Kota Provinsi Jiangsu.
Keluarga itu mencoba terbang dari Nanjing ke Changsha dengan penerbangan MF8040 yang dioperasikan oleh Xiamen Airlines.
"Sepertinya suhu tubuh bocah itu 38,5 derajat Celcius," kata seorang penumpang yang menyaksikan acara itu mengatakan kepada Yangzi Evening News sebagaimana dilansir Daily Mail, Sabtu (25/1/2020).
"Perusahaan penerbangan tidak mengizinkan (bocah itu) naik ke pesawat, tetapi orang tua anak-anak itu tidak setuju," tambahnya.
Pasangan itu diduga memblokir gerbang keberangkatan, bersikeras bahwa para pekerja membiarkan anak-anak mereka lewat.