Lebih lanjut nuansa Melayu diperkirakan akan semakin kental di festival ini karena kehadiran Sanggar Majelis Kebudayaan Daerah Johor Bahru. Mereka akan menampilkan kekayaan seni dan budaya khas Negeri Jiran pada Jumat 20 Maret 2020 malam.
“Penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat 2020 tetap meriah. Kontennya menarik, apalagi pesertanya lintas bangsa dan negara. Kami optimistis pergerakan wisman akan positif,” ucap Surjadi lagi.
“Bergabungnya Singapura dan Malaysia menjadi nilai plus bagi Festival Pulau Penyengat 2020. Pamor dan kualitas event ini tetap terjaga. Event akan produktif dengan pergerakan wisatawannya. Apalagi delegasi Singapura dan Malaysia besar. Kedua negara ini tetap pasar potensial bagi pariwisata di sana,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelengggara Kegiatan (Event) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani.
Singapura dan Malaysia memang pasar penting bagi industri pariwisata di Tanjungpinang dan Kepri. Mengacu data Badan Pusat Statistik, pergerakan wisatawan Singapura ke Kepri mencapai 1,31 Juta pada 2019. Angka itu memiliki porsi terbesar 48,52% dari total wisman di Kepri. Adapun Malaysia berada di strip kedua dengan 302.837 orang dan memiliki slot 10,57% dari jumlah total. (cm)
(abp)
(Fahmi Firdaus )