"Memiliki sikap dan pemahaman radikal saja tak mesti menjadikan seseorang menjadi teroris. Ada faktor lain yang bisa menjerumuskannya dalam jaringan terorisme, di antaranya faktor kemiskinan, pendidikan, ketidakadilan, atau merasa kecewa dengan pemerintah. Adapula faktor kultural dengan pemahaman keagamaan yang dangkal, serta penafsiran kitab suci yang sempit dan leksikal," ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Akui 14 Kabupaten di Jateng Masih Miskin
Haerudin menjelaskan, dari 10.925 narapidana yang kini ditahan di wilayah Jawa Tengah, sebanyak 223 di antaranya adalah napi teroris. Mereka tersebar di 45 lembaga pemasyarakatan. Jumlah napi teroris terbanyak, berada di Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap.
(Arief Setyadi )