Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

22 Rumah Rusak dan 4 KK Mengungsi Imbas Pergeseran Tanah di Bengkulu

Demon Fajri , Jurnalis-Senin, 24 Februari 2020 |23:11 WIB
22 Rumah Rusak dan 4 KK Mengungsi Imbas Pergeseran Tanah di Bengkulu
Pergeseran tanah di Kabupaten Kaur, Bengkulu (Foto: Okezone/Demon Fajri)
A
A
A

BENGKULU - Warga Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mendadak heboh. Hal tersebut lantaran adanya fenomena alam pergeseran tanah di Dusun Simpang Betung, Desa Air Pahlawan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. 

Akibatnya, 22 unit rumah mengalami rusak sedang pada bagian lantai. Tidak hanya itu, jalan di desa itu pun mengalami keretakan dengan kedalaman sekira 30 cm hingga 50 cm, dengan panjang sekira 50 meter dan lebar 30 cm hingga 40 cm.

Fenomena alam itu juga menyebabkan 4 KK di desa tersebut mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara 18 KK lainnya masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Meskipun bagian lantai mereka sudah mengalami keretakan.

Baca Juga: Sistem Peringatan Dini Bencana di Labuan Bajo-Pulau Komodo Diperkuat untuk Pengembangan Wisata

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur, Ujang Syafiri mengatakan, fenomena alam pergeseran tanah diduga disebabkan daerah Desa Air Pahlawan, Kecamatan Nasal, banyak serapan air. Sehingga berdampak tanah bergeser.

Pergeseran tanah di Bengkulu Foto: Demon

Saat ini, kata Ujang, masyarakat yang terdampak masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Namun, jelas Ujang, 4 unit rumah yang mengalami rusak berat sudah tidak dapat dihuni sehingga mereka mengungsi ke tempat aman.

''Fenomena alam ini merusak jalan dan lantai rumah warga. Tanah bergerak kemungkinan besar banyaknya resapan air. Kedepannya warga yang terdampak mesti direlokasi ke tempat yang lebih aman,'' kata Ujang, saat dikonfirmasi Okezone, Senin (24/2/2020).

Ujang menyebut, fenomena alam di daerah tersebut diketahui sudah dirasakan sejak beberapa tahun terakhir. Namun, pergerakan tanah dari tahun ke tahun terus bergerak dan hingga pada akhirnya merusak bangunan bagian lantai dan jalan.

''Peristiwa ini sebenarnya sudah lama bergerak secara sedikit demi sedikit hingga keretakan terjadi seperti saat ini,'' kata Ujang.

Baca Juga: BNPB : 994.932 Jiwa Mengungsi Akibat Bencana sejak Awal 2020

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement