Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Bertambah, Demonstrasi Berdarah di India Tewaskan Sedikitnya 13 Orang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 26 Februari 2020 |14:09 WIB
Korban Bertambah, Demonstrasi Berdarah di India Tewaskan Sedikitnya 13 Orang
Foto: Reuters.
A
A
A

NEW DELHI - Jumlah korban tewas dalam kekerasan paling mematikan yang pernah terjadi di Ibu Kota India dalam beberapa dekade terakhir telah bertambah menjadi 13 orang, dengan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Bentrokan pertama kali pecah pada Minggu, 23 Februari 2020, antara demonstran yang mendukung undang-undang kewarganegaraan India yang baru dan yang para penentangnya.

BACA JUGA: Sedikitnya 7 Tewas, 150 Terluka dalam Demonstrasi Berdarah di Ibu Kota India

Berdasarkan keterangan pejabat rumah sakit yang dilansir BBC, Rabu (26/2/2020), 13 orang tewas dalam kekerasan itu, termasuk Muslim dan Hindu, serta seorang pejabat kepolisian. Dua wartawan dari saluran berita NDTV dipukuli dengan parah pada Selasa pagi, 25 Februari 2020.

Kekerasan yang terjadi berlatar belakang keagamaan, dengan kelompok-kelompok Hindu dan Muslim saling bertarung.

Kerusuhan itu terjadi selama kunjungan resmi presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kekerasan itu berpusat di lingkungan mayoritas Muslim di utara-timur Delhi, sekira 18 km dari pusat ibu kota, tempat Trump melakukan pertemuan dengan para pemimpin, diplomat, dan pengusaha India.

Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA), yang memberikan amnesti kepada imigran non-Muslim dari tiga negara mayoritas Muslim terdekat - Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh. Undang-undang itu menimbulkan kekhawatiran bahwa status sekuler India dalam bahaya, dan para kritikus mengatakan CAA mendiskriminasi umat Islam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement