Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Pamijahan Bogor Dilaporkan Rusak

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Rabu, 11 Maret 2020 |18:05 WIB
Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Pamijahan Bogor Dilaporkan Rusak
Gempa Sukabumi Akibatkan 664 Rumah di Pamijaha, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rusak (foto: Okezone/Putra RA)
A
A
A

BOGOR - Sebanyak 664 rumah warga di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor rusak akibat gempa Sukabumi. Beberapa warga terpaksa mengungsi di tenda-tenda karena khawatir rumahnya ambruk.

Camat Pamijahan Rosidin mengatakan ratusan rumah yang rusak tersebut tersebar di 7 desa yakni Desa Purwabakti 474 rumah, Desa Cibunian 104 rumah, Desa Ciasmara 61 rumah, Desa Ciasihan 22 rumah, Desa Pasarean 1 rumah, Desa Gunung Bunder I 1 rumah, dan Deda Cibitung Kulon 1 rumah.

Baca Juga: Rasakan Gempa Sukabumi, PNS DPRD Kota Bogor: Tiba-Tiba Kursi Saya Goyang 

Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Pamijaha Bogor Dilaporkan Rusak (foto: Okezone/Putra RA)

"Paling banyak rusak ringan. Kalau yang paling banyak (rumah) terdampak ada di Desa Purwabakti," kata Rosidin, ditemui Okezone, Rabu (11/3/2020).

Selain rumah warga rusak, terdapat satu bangunan sekolah SD di Desa Ciasahan juga turut terdampak gempa. Beruntung, yang terdampak hanya ruang kosong sehingga tidak menimbulkan korban.

"Temboknya ambrol ke belakang, dulu sekolah itu pernah jadi tempat pengungsian," jelasnya.

Sementara itu, akibat gempa tersebut juga membuat beberapa warga Desa Purwabakti mengungsi di tenda darurat yang berdiri di area persawahan. Pihaknya pun telah menyalurkan bantuan makanan dan selanjutnya berkoordinasi dengan Pemkab Bogor.

"Memang ada beberapa mengungsi karena khawatir rumahnya roboh, tapi beberapa sudah kembali ke rumah. Alhamdulillah, semalam kita sudah beri bantuan sembako dan tenda swadaya," ungkapnya.

Baca Juga: 222 Rumah Rusak Akibat Gempa Sukabumi 

Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Pamijaha Bogor Dilaporkan Rusak (foto: Okezone/Putra RA)

Salah satu warga Desa Purwabakti Otimah (42) mengaku memilih mengungsi karena rumah yang ditempatinya termasuk parah. Ia pun belum dapat memastikan sampai kapan keluarganya mengungsi.

"Tembok rumah roboh, dari semalam tidur di sini (tenda). Belum tau sampai kapan, kalau sudah dibetulin baru pulang, sekarang takut," ucap Otimah.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement