Kementerian mengatakan pihak berwenang telah menemukan amunisi dan senjata bersama para tersangka, sementara jaksa penuntut telah mengirim tim penyelidik ke lokasi kejadian.
Mesir telah memerangi pemberontakan kelompok Islam di bagian utara Semenanjung Sinai sejak penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 2013 menyusul protes massa terhadap pemerintahannya.
Militer dan polisi melancarkan operasi besar-besaran terhadap kelompok-kelompok militan pada 2018, dengan fokus pada Semenanjung Sinai serta wilayah selatan dan perbatasan dengan Libya.
Serangan besar terakhir adalah pada November 2017 ketika gerilyawan membunuh lebih dari 300 orang dalam serangan terhadap sebuah masjid di Sinai utara, insiden paling mematikan di negara berpenduduk terbesar di dunia Arab itu.
(Rahman Asmardika)