Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sengkarut PSBB Sumbar: Masyarakat Tak Tertib, Bansos Tak Kunjung Cair

Rus Akbar , Jurnalis-Jum'at, 01 Mei 2020 |17:17 WIB
Sengkarut PSBB Sumbar: Masyarakat Tak Tertib, Bansos Tak Kunjung Cair
Ilustrasi (Dok. okezone)
A
A
A

USULAN Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumatera Barat telah disetujui Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto. Keputusan tersebut telah ditetapkan Menkes tanggal 17 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/260/2020.

Setelah mendapatkan SK dari Menkes akhirnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat memberlakukan PSBB untuk memutus penularan Covid-19. PSBB tersebut dimulai pukul 00.00 WIB, Rabu 22 April selama 14 hari ke depan.

“Untuk itu diminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat mematuhi semua protokol dan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah. Dengan harapan, jika kita mematuhinya dengan disiplin yang ketat, diharapkan wabah corona ini tidak lagi berjangkit,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan telah melakukan rapat terbatas bersama Bupati dan Wali Kota se-Sumbar melalui video conference terkait penerapan PSBB.

“PSBB akan dilaksanakan secara tegas yang akan dibantu kepolisian dan TNI yang mengacu kepada Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020,” ucapnya.

Pasien Covid-19 Melonjak saat PSBB

Sehari sebelum penetapan PSBB dari data https://corona.sumbarprov.go.id/details/index_master_corona (situs resmi Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Sumbar) tanggal 21 April 2020 mencatat pasien konfirmasi positif ada sebanyak 76 kasus yang terbagi 20 orang dirawat di berbagai rumah sakit, 32 melakukan isolasi mandiri, empat orang isolasi di Bapelkes, 13 orang sembuh, tujuh orang meninggal.

Namun setelah penerapan PSBB angka terkonfirmasi positif terus melonjak naik, sampai 30 April 2020, dalam corona.sumbarprov.go.id, mencatat 148 konfirmasi positif corona di wilayah Sumbar, dimana 49 orang dirawat, 33 isolasi mandiri, 16 isolasi di Bapelkes, 10 orang isolasi BPSDM, 15 orang meninggal dan 25 orang sembuh.

Korban virus corona naik tajam saat PSBB terutama pada tanggal 26 April 2020 naik tajam dengan jumlah pasien positif yang bertambah pada hari itu ada 19 orang, kemudian pada 28 April 2020 kembali bertambah 23 orang.

ilustrasi

Menurut Jubir Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal , penyebab terinfeksinya para pasien corona Sumbar ini bukan lagi secara imported case atau kasus menimpa seseorang yang baru kembali dari luar negeri atau daerah yang ada wabah.

“Namun saat ini menular secara local transmission atau penularan covid-19 yang terjadi secara lokal, atau di lokasi tempat pasien positif covid-19 berada saat ini kemudian terjadi kontak dan berinteraksi dengan dengan orang yang terinfeksi sebelumnya,” terangnya, Minggu 26 April.

Tambah Jasman, kenapa terus terjadi kontak dan interaksi dengan pasien yang positif penyebabnya antara lain karena tidak menjaga physical distancing, tidak memakai masker, jarang cuci tangan dan masih belum disiplin untuk selalu berada di rumah saja serta banyaknya melanggar protokol kesehatan lainnya yang dianjurkan pemerintah.

Penyebab lain ditambahkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno karena masih banyak Pelaku Perjalanan Terjangkit (PTT) yang masuk ke Sumbar tapi tidak mau berdiam di rumah.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement