JAKARTA - Aksi gurauan atau prank yang dilakukan oleh Youtuber, Ferdian Paleka menjadi sorotan publik usai memberikan sembako berisi sampah kepada sejumlah waria.
Terkait hal itu, Sosiolog Universitas Nasional (Unas), Sigit Rochadi menilai aksi prank yang dilakukan oleh Ferdian semata hanya untuk mencari eksistensi. Apalagi prank belum menjadi budaya masyarakat Indonesia.
“Prank belum menjadi budaya kita di Indonesia. Aksi itu familiar di masyarakat terbuka atau demokratis. Masyarakat kita dalam transisi, sehingga ada segmen yang belum bisa menerima hal tersebut,” kata Sigit saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Tidak cocoknya budaya prank diterapkan di Indonesia, membuat kebanyakan orang menganggap tindakan ini terkesan mempermainkan dan merendahkan martabat seseorang.