Selain itu, menurut Anom, polisi akan memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kehidupannya para mantan napi teroris itu setelah mereka bebas, terutama dalam pemenuhan kebutuhan.
"Kita juga akan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya. Barang kali ada program tertentu untuk meningkatkan ekonomi mereka," kata Anom.
Sementara itu, fasilitator sekaligus sesama mantan napiter, Anton Hilman mengaku selama ini pihaknya telah mendirikan sebuah yayasan untuk memfasilitasi dan menyosialisasikan mereka agar mereka bisa kembali lagi ke masyarakat.
Pihaknya selama ini bergerak dalam mengubah pemahaman radikalisme kembali ke ajaran agama yang benar.
"Karena yayasan kami, Ansharul Islam, didirikan untuk membantu mantan napiter dan keluarganya karena kami juga dulunya kita sama seperti mereka mantan napiter. Kami sudah merubah pemahaman radikal. Kami bentuk sebuah yayasan dan dipercaya menjembatani atau bersosialisasi kepada mereka dan masyarakat," tuturnya.
Sementara itu salah satu mantan napiter Dn, berterima kasih pada jajaran kepolisian karena sejak awal, mulai dari pembesukan untuk keluarga dan penjemputan saat bebas dibantu dan difasilitasi jajaran kepolisian.
Hal senada juga diungkapkan napiter lainnya AG.
"Alhamdulillah dari pihak kepolisian selalu memperhatikan bahkan dari kunjungan selalu difasilitasi dan juga keluarga kami diurus sama pihak kepolisian bahkan sekarang penjemputan juga dilakukan sama pihak kepolisian. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya buat kepolisian,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)