Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tenaga Medis Korban Penembakan KKB Warga Asli Intan Jaya, Gugus Tugas Covid-19 Berduka

Edy Siswanto , Jurnalis-Sabtu, 23 Mei 2020 |01:57 WIB
Tenaga Medis Korban Penembakan KKB Warga Asli Intan Jaya, Gugus Tugas Covid-19 Berduka
ilustrasi
A
A
A

JAYAPURA — Satgas Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, mengecam aksi penembakan dan penganiayaan terhadap dua tenaga medis gugus tugas Covid-19 Intan Jaya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Wandai Intan Jaya.

Melalui wakil juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, Satgas menilai aksi KKB tersebut sangat menciderai dan melukai nurani semua petugas medis yang tengah berjibaku melawan ganasnya Covid-19. Dua tenaga medis Covid-19 yakni Eunico Somou dan Almalek Bagau sedang menjalankan tugas mulia.

“Kami mengecam aksi penganiayaan atau penembakan yang dilakukan KKB. Ini benar-benar mencederai nurani kita dan melukai semua petugas medis di Papua yang tengah berjuang melawan Covid. Mereka diserang saat sedang bertugas membangun kesehatan masyarakat di sana," ucap dr. Aaron, melalui pesan Whatsapp kepada awak media di Jayapura, Jumat (22/5/2020) malam.

Atas periatiwa tersebut, pihaknya dan seluruh tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua berbela sungkawa, dan berharap para korban segera dievakuasi, termasuk korbam kritis segera mendapat pertolongan medis.

"Atas nama Satgas Covid Provinsi Papua, kami menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga ditinggalkan. Dan semoga yang masih dalam kondisi kritis segera mendapat pertolongan,” harapnya.

Baca Juga: 2 Petugas Medis Covid-19 di Intan Jaya Ditembak KKB, Satu Dikabarkan Tewas

Aaron mengaku jika dirinya sangat mengenal korban Eunico yang dikabarkan meninggal dunia atas aksi brutal KKB tersebut. Berawal saat pelayanan medis di Puskesmas Sugapa 2003 silam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement