YOGYAKARTA - Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya saat ini sudah masuk musim kemarau. Hal ini terlihat dari kondisi dinamika atmosfer seperti masih kuatnya pergerakan angin monsoon australia (angin timuran), dan dari monitoring data curah hujan juga menunjukkan masih periode kemarau. Dimana curah hujan perdasarian masih di bawah 50 mm/dasarian.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman, Etik Setyaningrum mengatakan, kondisi tersebut sesuai dengan definisi musim kemarau. Yakni suatu daerah dikatakan sudah memasuki masuk musim kemarau apabila curah hujan dalam 1 das
“Hujan yang terjadi pada sore menjelang malam di beberapa tempat khususnya di Sleman adalah skala lokal dan akumulatif hujan umumnya dalam kategori yang tidak terlalu besar. Diprediksi hujan dalam dasarian 1 Juli ini berpotensi muncul dibeberapa tempat namun dalam kategori yang rendah, khususnya bagian utara DIY. Jumlah curah hujan diprediksi hanya berkisar 0 -20 mm/dasarian,” kata Etik.
Secara umum hujan yang terjadi pada hari masih dalam kategori normal. Hujan dimusim kemarau masih memungkinkan terjadi. Hanya saja sifat hujannya rendah, tidak merata, lokal dan tidak kontinue.
Lebih lanjut, Etik menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan pola angin sampai dengan awal bulan Juli ini angin timuran masih mendominasi khususnya wilayah Jawa diprediksikan sampai dengan 2-3 bulan kedepan angin timuran masih mendominasi.