LEBANON - Wakil pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon pada Minggu (26/7/2020) menampik kemungkinan terjadinya peningkatan kekerasan antara gerakan yang didukung Iran itu dan Israel meskipun ada peningkatan ketegangan di minggu lalu. Menurut Sheikh Naim Qassem situasi saat ini tidak ada akan memunculkan perang antara kedua belah pihak.
"Suasananya tidak mengindikasikan perang... Itu tidak mungkin, suasana perang dalam beberapa bulan ke depan," kata Sheikh Naim Qassem dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Al Mayadeen sebagaimana dilansir Reuters.
BACA JUGA: Serangan Roket Hizbullah Hantam Pangkalan Militer di Utara Israel
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Israel dengan Suriah dan Lebanon setelah milisi Hizbullah Lebanon mengatakan seorang pejuangnya tewas dalam serangan Israel di pinggiran Damaskus pekan lalu.
Setelah dua anggota Hizbullah terbunuh di Damaskus pada Agustus 2019, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah bersumpah kelompok itu akan menanggapi jika Israel membunuh lagi pejuangnya di Suriah.
Militer Israel sejak itu meningkatkan pasukannya di front utara.
Pada Minggu, juru bicara Israel mengatakan bahwa sebuah pesawat tak berawak Negara Zionis itu jatuh di Lebanon selama kegiatan operasional di sepanjang perbatasan.
Israel telah meningkatkan serangan terhadap Suriah dalam beberapa bulan terakhir dalam apa yang dikatakan sumber intelijen Barat adalah perang bayangan yang disetujui oleh Washington yang telah merusak kekuatan militer Iran di wilayah tersebut tanpa memicu peningkatan besar dalam permusuhan.
BACA JUGA: Pemimpin Hizbullah: Israel Akan Ikut Diserang, Jika Terjadi Perang AS-Iran
Hizbullah telah mengerahkan pejuang di Suriah sebagai bagian dari upaya yang didukung Iran untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam konflik yang memicu protes terhadap kekuasaannya pada 2011.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP