“Kami terus meningkatkan pengawasan, baik di gudang Inbound dan outbond, transportasi bahan peledak, dan melakukan pengawasan terhadap karyawan Dahana terutama yang bersentuhan langsung dengan bahan peledak, sehingga semuanya bisa aman terkendali,” ungkap Bambang Agung.
Salah satu bahan peledak yang diproduksi oleh DAHANA adalah DANFO (DAHANA AMONIUM NITRATE FUEL OIL) yang berbasis Amonium Nitrat dan fuel oil. DANFO memiliki kepekaan rendah terhadap detonator sehingga membuatnya sangat cocok untuk digunakan pada lubang tembak yang relatif kering di operasi blasting open pit dan underground pertambangan.
Sementara Amonium Nitrat sendiri merupakan bahan oksidator berwujud padatan kristal putih yang sangat mudah larut dalam air dan banyak digunakan sebagai pupuk serta bahan penyusun bahan peledak DANFO yang tidak mudah meledak. Saat ini PT DAHANA (Persero) belum memproduksi amonium nitrat sendiri.
“DAHANA menerapkan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja berbasis ISO 45001: 2018 sehingga dalam pengimplementasian sistem K3 tersebut sangat diperhatikan beberapa aspek diantaranya kapasitas gudang, jenis bahan, dan pengaturan memperhatikan jarak aman sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” tambah Bambang Agung.
(Khafid Mardiyansyah)