Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tampil Bersama untuk Pertama Kali, Biden dan Harris Langsung Serang Trump

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 13 Agustus 2020 |10:07 WIB
Tampil Bersama untuk Pertama Kali, Biden dan Harris Langsung Serang Trump
Calon Presiden AS, Joe Biden dan Kamala Harris.
A
A
A

WILMINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pasangannya Calon Wakil Presiden Kamala Harris menyerang saingan mereka, Presiden Donald Trump, dalam kampanye perdana mereka. Pasangan itu menyebut Trump sebagai “suka merengek” dan membuat AS “terpecah-pecah”.

Pada Senin (11/8/2020) Biden mengumumkan Harris sebagai pasangan untuk maju dalam pemilihan presiden November 2020. Harris, seorang senator keturunan India-Jamaika sebelumnya juga maju sebagai kandidat calon presiden Partai Demokrat sebelum mundur dari persaingan pada Desember 2019.

BACA JUGA: Joe Biden Pilih Kamala Harris Sebagai Calon Wapresnya

Dalam acara di Wilmington, Delaware pada Rabu (12/8/2020), Biden tampil untuk pertama kalinya bersama Harris. Dengan mengenakan masker, berbicara pada sekelompok jurnalis yang diizinkan masuk ke dalam acara tertutup itu.

Berbicara dari gimnasium Sekolah Menengah Alexis I DuPont, Biden mencatat bahwa Harris, seorang senator California, adalah wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai pasangan presiden untuk partai besar AS. Dia kemudian mulai berkampanye dan melancarkan serangan terhadap Trump, lawannya dalam pemilihan presiden November.

"Pilihan yang kita buat November ini akan menentukan masa depan Amerika untuk waktu yang sangat, sangat lama," ujarnya sebagaimana dilansir BBC.

Biden mengatakan bahwa Trump telah terlebih dahulu memulai serangan terhadap Harris, dan menyebut Presiden dari Partai Republik itu “suka merengek”.

"Merengek adalah hal terbaik yang dilakukan Donald Trump, lebih baik daripada presiden mana pun dalam sejarah Amerika,” kata Biden.

BACA JUGA: Kamala Harris, Putri Imigran India-Jamaika yang Jadi Cawapres Joe Biden

Dia juga menyerang penanganan Trump terhadap pandemi virus corona, perubahan iklim, tingkat pengangguran, dan "politik retorika rasisnya yang memicu perpecahan".

Harris yang berbicara setelah Biden melanjutkan serangan terhadap Trump, mengkritik kepemimpinan Presiden ke-45 AS itu, menudingnya telah menghancurkan kemajuan yang telah dicapai pada masa pemerintahan Obama.

"Ini adalah momen konsekuensi nyata bagi Amerika. Segala sesuatu yang kita pedulikan, ekonomi kita, kesehatan kita, anak-anak kita, jenis negara tempat kita tinggal, semuanya dipertaruhkan," kata Harris.

"Amerika mengharapkan kepemimpinan, namun kita memiliki presiden yang lebih peduli pada dirinya sendiri daripada orang yang memilihnya."

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement