KOTA MALANG – Pemkot Malang mewacanakan membuka pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah meski di tengah situasi pandemi Covid-19 dan berada di zona oranye. Hal ini diutarakan Walikota Malang, Sutiaji setelah adanya survei dari orang tua siswa yang menginginkan pembelajaran tatap muka di sekolah bisa segera dilakukan.
“Namanya jejak pendapat rata – rata 73 – 74 persen menghendaki masuk di polling itu, kuesionernya macam – macam,” ujar Sutiaji ditemui di Balaikota Malang, Rabu (19/8/2020).
Namun meski hasil survei menunjukkan para orang tua di Kota Malang menginginkan pembelajaran tatap muka dilakukan, pihaknya bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang masih menyiapkan kajian dan instrumennya.
“Yang jelas mayoritas orang tua menghendaki anak – anak masuk, perkara kapan nanti akan kita bahas, dan tidak bisa serentak, tentu dilihat dari kesiapan sekolah masing – masing,” jelas pria kelahiran Lamongan ini.
Â
Nantinya lanjut Sutiaji, sekolah yang mengajukan pembelajaran tatap muka diwajibkan menaati penuh protokol kesehatan Covid-19, mulai dari hanya setengah siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, pengaturan bangku di kelas yang berjarak, hingga harus ada Satgas Covid-19 di setiap sekolah yang bertugas mengawasi masing – masing siswa di lingkungan sekolah.
Pihaknya masih memikirkan bagaimana siswa berangkat ke sekolah tanpa harus tertular virus corona, mengingat dari hasil survei ada 7 persen siswa yang berangkat ke sekolah menggunakan alat transportasi umum. Hal ini tentu mengkhawatirkan bila terjadi interaksi dan tranmisi virus di kendaraan umum.
“Mau masuk sekolah dipantau, ketika keluar sekolah juga harus dipantau, kita lihat tadi dari survei ada 7 persen siswa yang naik angkot (angkutan kota), jasa ojol, dan kendaraan umum lainnya. Itu nanti yang akan akan kita pikirkan bagaimana nanti proses dia masuk ke sekolah,” jelasnya.
Â
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut