BEIJING - China pada Selasa (15/9/2020) mengatakan akan mengizinkan para pengamat Uni Eropa mengunjungi Xinjiang untuk benar-benar memahami situasi di sana. Pernyataan itu merupakan upaya Beijing untuk membantah tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) secara luas terhadap kelompok minoritas Uighur di Xinjiang.
Partai Komunis China (PKC) telah menerima tekanan internasional yang meningkat untuk menjelaskan tindakan-tindakan mereka terhadap etnis minoritas di Xinjiang, kawasan barat laut China yang kaya sumber daya alam.
Uni Eropa pada Senin (14/9/2020) mendesak China untuk mengizinkan para pengamat independennya memasuki Xinjiang. Blok tersebut mensyaratkan perbaikan catatan HAM jika Beijing ingin melangsungkan perdagangan dan mencapai kesepakatan investasi pada masa depan dengan Uni Eropa.
BACA JUGA: Peneliti Perkirakan 1,5 Juta Muslim Uighur Ditahan di Kamp-Kamp Detensi di Xinjiang
"Uni Eropa telah mengungkapkan keinginan mereka untuk mengunjungi Xinjiang. China telah setuju dan bersedia mengatur rencana itu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin kepada wartawan sebagaimana dilansir VOA.