Menurut Raditya, bencana longsor ini disertai kejadian banjir yang melanda tiga kecamatan. Kejadian alam dipicu oleh hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi pada Rabu, 16 September 2020, pukul 16.00 WIT.
“Di samping itu, pantaun BPBD setempat menyebutkan struktur tanah yang labil hingga akhirnya mengakibatkan longsoran. Saat kejadian banjir, tinggi muka air beragam antara 10 hingga 100 cm,” tuturnya.
Adapun terdapat tiga kecamatan di Kota Sorong yang terdampak kejadian tersebut meliputi Kecamatan Sorong (Kelurahan Klademak, Remu Utara), Sorong Utara (Kelurahan Malaingkedi) dan Sorong Manoi (Malabutor). Rumah-rumah terendam masih dalam pendataan oleh BPBD setempat.
Baca Juga: BPBD: Banjir dan Longsor di Sorong Sebabkan 7 Tewas dan Ratusan Rumah Rusak
“Menyikapi kejadian tersebut, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Sorong melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan Basarnas, TNI dan Polri untuk evakuasi korban,” jelas Raditya.