Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Video Angkatan Udara China Tampak Simulasikan Serangan Terhadap Pangkalan AS

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 21 September 2020 |18:01 WIB
Video Angkatan Udara China Tampak Simulasikan Serangan Terhadap Pangkalan AS
Pesawat militer China. (Foto: Xinhua)
A
A
A

BEIJING - Angkatan udara China merilis sebuah viro yang meunjukkan simulasi serangan terhadap apa yang diduga sebagai pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Guam, Pasifik . Video yang menampilkan pesawat pengebom H-6 China itu dirilis di saat ketegangan antara kedua negara meningkat.

Video tersebut dirilis di akun Weibo Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada Sabtu (19/9/2020) saat China melakuakn latihan militer hari kedua di dekat Taiwan. Latihan itu digelar China pekan lalu sebagai bentuk kemarahan atas kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri AS ke Taipei.

BACA JUGA: China Gelar Latihan Militer di Selat Taiwan, Kirim Pesan untuk AS

Guam adalah rumah bagi fasilitas militer utama AS, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Andersen, yang menjadi kunci bagi AS untuk menanggapi konflik di kawasan Asia-Pasifik.

Dalam video berdurasi dua menit 15 detik yang dilatari musik serius itu menunjukkan pembom H-6 lepas landas dari pangkalan gurun. Video itu berjudul "Dewa perang H-6K terus menyerang!"

Di tengah jalan, seorang pilot menekan sebuah tombol dan melepaskan misil di landasan pacu pantai yang tidak dikenal. Rudal itu bergerak menghantam landasan pacu, citra satelit yang muncul terlihat persis seperti tata letak Pangkalan Udara Andersen.

Musik tiba-tiba berhenti saat gambar tanah bergetar muncul, diikuti oleh pemandangan ledakan dari udara.

“Kami adalah pembela keamanan udara ibu pertiwi; kami memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk selalu mempertahankan keamanan langit ibu pertiwi," tulis angkatan udara dalam deskripsi singkat untuk video tersebut.

BACA JUGA: 18 Pesawat China Satroni Langit Taiwan di Tengah Kunjungan Wamenlu AS

Baik kementerian pertahanan China maupun Komando Indo-Pasifik AS tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari video tersebut.

Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis Singapura, mengatakan bahwa video itu bertujuan untuk menyoroti kekuatan China yang tumbuh dalam proyeksi kekuatan jarak jauh.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement