“Yang kedua sudah tahu tapi mungkin mau show of force. Sudah tahu itu tidak boleh, tapi show of force. Nah berkaitan dengan yang ketiga, saya kira ada faktor yang lain yaitu koordinasi antara pihak-pihak yang terkait penyelenggaraan pilkada dan pengamanan ini belum maksimal. Terutama di daerah-daerah,” ujarnya.
Tito meminta hal serupa tidak kembali terjadi. Dia meminta agar penegakan regulasi protokol kesehatan ditegakkan.
Baca Juga : Pilkada 2020, Mendagri: Sekjen Parpol Sepakat Akan Minta Jajarannya Patuhi Protokol Kesehatan
“Kita tidak menginginkan terjadinya pengumpulan kerumunan-kerumunan seperti tergambar saat tahapan pendaftaran paslon tanggal 4-6 September. Tidak boleh terjadi lagi,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)