Nantinya, lanjut dia, BNPB dan Basarnas yang menggelar simulasi bencana tersebut akan mengevakuasi warga untuk menjauhi bibir pantai dengan mencari lokasi yang aman.
"Di tengah pandemi ini tetap harus kumpul dulu. Tidak boleh seperti isolasi atau berdiam diri di rumah jika ada bencana. Setelah dievakuasi pada satu titik, baru nanti BNPB yang mengatur penerapan protokol kesehatannya," jelas dia.
BMKG juga akan terus menyampaikan peringatan dini tsunami dari waktu ke waktu. Dalam simaluasi bencana tersebut setiap informasi yang disampaikan BMKG langsung dilaporkan kepada bupati, wali kota, hingga gubernur.
BMKG juga akan terus melaporkan sampai peringatan bencana tsunami telah berakhir. "Saya harap bapak ibu mengikuti semua rangkaian ini. Juga Basarnas jangan sampai kita belum nyatakan berakhir sudah turun ke lapangan," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)