SEMARANG - Sumarno dan istrinya tampak gelisah di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah. Mereka kebingungan karena belum mendapatkan solusi akibat anaknya stres karena gagal menjadi polisi.
Mereka harus berangkat pagi-pagi dari rumahnya di Boyolali dan ingin bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar, untuk meminta solusi. Ganjar, yang baru keluar dari ruang kerja dan hendak menuju lokasi acara selanjutnya pun kaget saat dihentikan oleh keduanya. Guratan kebingungan tersirat dari mata Sumarno dan istrinya.
“Pak Gub, kami ingin cerita Pak,” tutur Sumarno yang langsung dipersilakan duduk oleh Ganjar di depan ruang kerjanya, Selasa (6/10/2020).
Baca Juga: Api Abadi Mrapen Padam Total
“Pripun Pak, Bu, wonten masalah nopo? (Bagaimana Pak, Bu? Ada masalah apa?)” tanya Ganjar pada pasangan suami istri tersebut.
Sumarno pun langsung bercerita pada Ganjar, bahwa anaknya saat ini tengah stres karena gagal menjadi polisi setelah tiga kali mencoba. Sumarno mengatakan, anaknya sudah berusia 20 dan sudah putus asa untuk daftar polisi tahun depan.
Sumarno mengatakan, anaknya merupakan lulusan SMK dengan jurusan otomotif. Selama tiga tahun berturut, kata Sumarno, anaknya mencoba mengejar cita-citanya menjadi polisi.
“Tiga kali hampir semuanya gagal di tahap akhir, sekarang saya bingung, anak saya stres Pak. Saya ingin anak saya supaya bisa tetap sekolah Pak,” kata Sumarno dengan suara bergetar.
Baca Juga: 4 Daerah Ini Sangat Rendah Lakukan Tes Covid-19
Pada Ganjar, Sumarno mengaku tak mampu membiayai kuliah anaknya dan meminta bantuan Ganjar agar anaknya bisa kuliah. Sumarno mengaku tidak menemukan solusi tepat sehingga mengadu pada Ganjar.
“Kami nuwun sewu enggak mampu nyekolahke Pak, tapi pengin supaya anak bisa sekolah lagi (Kami tidak mampu membiayai kuliah, tapi saya ingin anak kami bisa sekolah lagi). Kuliah Pak,” katanya.