PROBOLINGGO – Fenomena tahunan kulminasi utama atau Hari Tanpa Bayangan di wilayah Probolinggo, Jawa Timur, menyebabkan suhu udara di daerah ini meningkat.
Masyarakat Probolinggo mengaku sejak 4 hari kemarin udara terasa lebih panas dari biasanya." Gerah beberapa hari ini. Saya sering mandi karena gerah dan panas," ujar Anggra, Selasa (13/10/2020).
Ia menambahkan, tidak biasanya terasa panas seperti ini dan juga tidak ada angin. "Jadi sering minum karena haus," ucapnya.
Menyikapi fenomena tahunan ini, BPBD Probolinggo berharap masyarakat tetap tenang dan jangan dikait-kaitkan dengan firasat alam apapun.
Fenomena ini terjadi 2 kali dalam setahun dan di Jawa Timur terjadi pada 11 hingga 14 Oktober 2020.
"Ini Fenomena tahunan di mana kulminasi sendiri artinya posisi matahari berada di tepat di atas kepala kita. Titik tertinggi di bumi kulminasi di suatu wilayah adalah hari tanpa bayangan kepada objek di Bumi,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Probolinggo, Sugeng Suprisayoga.
Sugeng menambahkan, dampak fenomena ini adalah bila kondisi cerah udara akan terasa lebih panas dari biasanya. "Jangan berlama lama di terik matahari karena tidak baik dan lebih banyak konsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi," tuturnya.
(erh)