TEL AVIV - Setidaknya 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel pada Kamis (15/10/2020) memulai mogok makan terbuka sebagai protes atas penahanan sendiri yang diberlakukan pada tiga tahanan lain.
Juru Bicara Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Hassan Abed Rabbo membenarkan bahwa para narapidana yang berafiliasi dengan gerakan Fatah dan gerakan Front Kerakyatan memulai aksi mogok makan sebagai bentuk solidaritas dengan Wael Al-Jaghoub, Hatem Al-Qawasmi dan Omar Kharwat yang telah ditahan di sel isolasi oleh layanan penjara Israel.
BACA JUGA: 40 Tahanan Palestina Dirawat Akibat Mogok Makan
Abed Rabbo menambahkan bahwa mogok makan adalah bagian dari program perjuangan yang akan terus berlanjut karena lebih banyak narapidana berencana untuk ikut mogok, demikian diwartakan Middle East Monitor.
BACA JUGA: Mogok makan, tahanan perempuan Palestina sekarat
Pada Rabu (14/10/2020) sebanyak 30 tahanan memulai mogok makan terbuka sebagai bentuk solidaritas dengan sesama narapidana Maher Al-Akhras, yang telah melakukan mogok makan selama 81 hari berturut-turut sebagai protes atas penahanan administratifnya.
Pria berusia 49 tahun itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Kaplan sejak awal September, dan saat ini dilaporkan dalam kondisi kritis.
(dka)