Perusahaan multinasional Inggris-Swedia melakukan uji coba tahap ketiga vaksin Covid-19 bekerja sama dengan Oxford. Studi tersebut berlangsung di Brasil, Inggris, India, dan Afrika Selatan. Pada September, penelitian di Inggris dihentikan karena masalah keamanan, karena penyakit yang tidak ditentukan pada salah satu peserta.
BACA JUGA: Bayar DP Vaksin AstraZeneca, Dana Rp3,7 Triliun Disiapkan
University of Oxford berkomentar bahwa "tidak ada kekhawatiran tentang keamanan uji klinis" setelah penilaian kematian di Brasil.
"Peninjauan independen, selain regulator Brasil, telah merekomendasikan bahwa persidangan harus dilanjutkan," kata juru bicara Oxford Alexander Buxton dalam sebuah pernyataan.
Saham AstraZeneca turun tajam setelah pengumuman tersebut, kehilangan satu dolar per saham, sebelum kembali naik hampir ke level sebelumnya selama sore hari.
(Rahman Asmardika)