Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mahathir: Muslim Berhak untuk Menghukum Orang Prancis

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 30 Oktober 2020 |09:19 WIB
Mahathir: Muslim Berhak untuk Menghukum Orang Prancis
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. (Foto: The Star)
A
A
A

MANTAN Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan Muslim memiliki hak “untuk marah menghukum warga Prancis" dalam sebuah cuitan di Twitter, Kamis (29/10/2020). Cuitan itu muncul di saat seorang pria membunuh tiga orang, dan memenggal seorang di antaranya dalam serangan di sebuah gereja di Nice, Prancis.

Diwartakan Al Jazeera, dalam salah satu cuitan yang kemudian dihapus karena melanggar aturan Twitter, Mahathir mengatakan bahwa Muslim memiliki hak untuk “membunuh jutaan orang Prancis karena pembantaian di masa lalu”, tetapi hal itu tidak dilakukan.

BACA JUGA: Pasca Pemenggalan di Gereja Nice, Macron: Prancis Diserang Teroris Islamis

“Tapi pada umumnya, Muslim belum menerapkan hukum 'mata dibalas mata'. Muslim tidak melakukannya. Orang Prancis seharusnya tidak boleh.

“Karena Anda telah menyalahkan semua Muslim dan agama Muslim atas apa yang dilakukan oleh satu orang yang marah, Muslim memiliki hak untuk menghukum orang Prancis,” tulis Mahathir, merujuk pada seorang pria yang memenggal kepala seorang guru bahasa Prancis awal bulan ini.

Politikus berusia 95 tahun itu mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron "tidak menunjukkan bahwa dia beradab", menambahkan bahwa dia "sangat primitif".

BACA JUGA: 3 Orang Tewas dalam Penyerangan di Gereja Nice Prancis, 1 Dipenggal

Mahathir mengatakan bahwa dirinya percaya pada kebebasan berekspresi tetapi tidak boleh digunakan untuk menghina orang lain.

“Orang Prancis harus mengajari rakyatnya untuk menghormati perasaan orang lain,” katanya.

Pernyataan Mahathis itu segera mendapat reaksi dari Prancis. Seorang menteri junior yang bertanggung jawab atas industri digital dan komunikasi, mengatakan dia telah berbicara dengan direktur pelaksana Twitter di negara itu, mendesak agar akun Mahathir ditutup.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement