Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilpres AS dari Kacamata Orang Indonesia di Negeri Paman Sam, Pilih Trump atau Biden?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 03 November 2020 |07:15 WIB
Pilpres AS dari Kacamata Orang Indonesia di Negeri Paman Sam, Pilih Trump atau Biden?
Pilpres Amerika Serikat (Foto: BBC Indonesia)
A
A
A

Pada Juli lalu, Trump mengatakan kepada keempat anggota Kongres supaya kembali ke negara asal mereka. Nina mengamati pernyataan-pernyataan Trump yang kerap kontroversial membuat masyarakat semakin terpecah-belah, tak terkecuali di negara bagiannya.

Oklahoma merupakan salah satu basis Partai Republik dan dalam pemilihan presiden 2016 di negara bagian tersebut, Donald Trump dengan mudah mengalahkan Hillary Clinton, padahal Nina memberikan suara untuk calon presiden dari Demokrat.

"Tahun ini saya tak memilih siapapun. Joe Biden sendiri, saya tidak yakin. Pertama, dia sudah lebih tua dan kedua, di zaman Obama dia tidak bersuara," ia beralasan mengapa golput.

Sama dengan Nina, seorang perempuan asal Indonesia lain, Rita (bukan nama sebenarnya) sudah menjadi warga negara AS. Ia mempunyai hak pilih jauh sebelum Barack Obama mencetak sejarah sebagai presiden AS berkulit hitam pertama pada tahun 2008.

Takut kena perlakuan rasialis

 

Dari ibu kota Negara Bagian Colorado, Denver, Rita menceritakan kepada saya pilihan politiknya.

"Saya tidak berafiliasi dengan Demokrat atau Republik. Saya terdaftar sebagai independen. Saya juga tidak suka dengan Biden cuma karena tidak ada pilihan, saya memilih yang the least evil (yang terbaik dari dua calon yang sama-sama buruk)," tuturnya melalui percakapan telepon pada Jumat 30 Oktober 2020.

Garis partai Demokrat, lanjutnya, tak sepenuhnya dapat ia terima dalam sejumlah isu. "Saya milih independen karena kadang-kadang Demokrat terlalu progresif. Saya kurang begitu setuju kalau soal pernikahan gay. Kalau soal aborsi, itu tergantung situasi. Cuma untuk soal LGBT, saya merasa kayak kita dicekoki di sekolah anak-anak. Saya kurang begitu setuju."

Ditambahkan Rita, pandangan politik dan keputusannya untuk tidak menjadi anggota salah satu partai utama tersebut antara lain dilatari hasil pengamatan dan perbincangan dengan berbagai kalangan.

Ada kawan-kawannya yang bekerja untuk para senator di Colorado. Ia juga kerap bertukar pikiran dengan klien-kliennya di sela-sela acara-cara penting.

"Trump sudah menjelekkan nama Amerika di seluruh dunia dan dia membuat masalah rasisme meningkat di sini Saya sebagai orang Islam, ditambah muka saya agak ada china-china sedikit, saya takut kena sama orang-orang yang rasis begitu."

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement