Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Virus Corona Bermutasi, Denmark Lockdown Seluruh Wilayah Jutlandia Utara

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 06 November 2020 |17:08 WIB
Virus Corona Bermutasi, Denmark <i>Lockdown</i> Seluruh Wilayah Jutlandia Utara
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

KOPENHAGEN - Perdana Menteri Mette Frederiksen mengumumkan pembatasan khusus di Provinsi Jutlandia Utara setelah versi mutasi dari virus corona baru yang berasal dari peternakan cerpelai ditemukan pada manusia.

“Mulai malam ini, warga di tujuh wilayah Jutlandia Utara sangat didorong untuk tinggal di daerah mereka untuk mencegah penyebaran infeksi,” kata Frederiksen dalam konferensi pers.

"Kami meminta Anda di Jutlandia Utara untuk melakukan sesuatu yang benar-benar luar biasa," katanya, berbicara tentang "penutupan yang nyata". “Mata dunia tertuju pada kita,” pungkasnya, seperti dikutip surat kabar Altinget.

BACA JUGA: Denmark Jagal 11.000 Cerpelai untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Pemerintah Denmark memperingatkan bahwa mutasi merespons lebih lemah terhadap antibodi dan karenanya dapat mengancam keefektifan vaksin di masa depan.

Frederiksen membandingkan penutupan ini dengan 11 Maret, hari ketika krisis virus korona merebak di Denmark. Perdana menteri sendiri masuk ke mode isolasi diri awal pekan ini setelah kemungkinan terpapar virus corona baru.

Secara keseluruhan, 280.000 orang tinggal di tujuh kota yang terkena dampak penutupan. Kunjungan dari luar wilayah akan dibatasi, sementara bar dan restoran juga akan ditutup. Transportasi umum juga akan dihentikan.

BACA JUGA: 2 Orang di Belanda Dilaporkan Terinfeksi Virus Corona dari Cerpelai

Fasilitas budaya dan olahraga seperti gym, kolam renang, taman hiburan, kebun binatang, teater, museum, perpustakaan, dan bioskop semuanya akan ditutup, meskipun area olahraga luar ruangan akan tetap dibuka.

Anak-anak sekolah di tujuh kotamadya, di kelas lima sampai delapan, akan dikirim pulang dan mengambil pelajaran dari jarak jauh. Pendidikan remaja, termasuk ujian, akan dilakukan sepenuhnya secara online dan kehadiran di pendidikan tinggi seperti universitas akan dikurangi hingga 50 persen.

Otoritas kesehatan daerah juga menyatakan sedang mempersiapkan tes massal semua warga di daerah yang terkena dampak.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement