SUKABUM - Belasan rumah di Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Sebanyak 49 kepala keluarga diimbau meninggalkan rumah karena khawatir retakan rumah semakin melebar dan membahaykan penghuni. Pergerakan tanah diperkirakan masih akan terjadi dan mengancam rumah warga lainnya.
(Baca juga: Hendak Buka Bengkel, Warga Temukan Jasad Korban Mutilasi)
Ukad, Kepala Desa Neglasari mengaakan, sedikitnya ada 18 rumah warga yang mengalami kerusakan hingga retakan pada dinding dan lantai rumah terus melebar. Curah hujan yang tinggi membuat retakan terus bertambah dan rumah warga makin rusak.
“Ada 4 rumah warga rusak berat dan tak bisa ditempati dan 14 rumah terancam dan mulai retak retak. Salah satunya rumah panggung yang kaki-kakinya (tiang) sudah miring,” kata Ukad, Minggu (13/12/2020).
Ukad menceritakan, kejadian pergeseran tanah terjadi sekira jam 9.30 WIB, berlokasi di kampung Cicadas, Desa Neglasari. “Setelah itu kita bersama-sama dengan tokoh masyarakat RW, Ketua Pemuda langsung terjun ke lokasi dan benar terjadi pergeseran tanah,” katanya.
Saat ini pihak pemerintah desa mencatat ada 49 kepala keluarga yang terkena dampak bencana ini dan diharapkan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara itu pihak BPBD Kabupaten Sukabumi belum membuka tenda pengungsian. Sebab, warga memilih mengungsi ke rumah tetangga atau pun saudara terdekat.
(amr)