JAKARTA - Penolakkan Profesor Abdul Mu'ti mengisi kursi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), jangan diartikan Muhammadiyah menjadi oposisi pemerintah.
Hal itu disampaikan Direktur Indonesia Government and Parliament Watch (IGPW), M Huda Prayoga. Ditinjau dari aspek sejarah, Ia mengatakan, Muhammadiyah sebelum kemerdekaan telah bekerja dan berbuat untuk bangsa ini.
"Jadi dalam kondisi dan posisi apapun, Muhammadiyah akan terus bekerja untuk umat dan bangsa," ucap Huda kepada MNC Media, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Din Syamsuddin: Penunjukkan Abdul Mu'ti sebagai Wamendikbud Merendahkan Muhammadiyah
Huda menuturkan, penolakkan Prof Mu’ti menjadi wamen telah dijawab dengan alasan mengukur kemampuan diri. Sepanjang pengetahuannya, karakter kader Muhammadiyah memang seperti itu, tak pernah ambisius terhadap kekuasaan.
"Penolakkan Prof Mu’ti jangan ditafsir bahwa Muhammadiyah oposisi. Bukan," imbuhnya.
Baca juga: Abdul Mu'ti Tolak Kursi Wamendikbud, Din Syamsuddin Acungkan Jempol!
Menurut Huda, Muhammadiyah memiliki sikap yang proporsional dan mandiri dalam urusan politik kebangsaan. Jika pemerintah benar, maka Persyarikatan akan memberikan dukungan. Namun bila salah, maka Muhammadiyah tak segan melakukan koreksi atau kritik.
"Muhammadiyah akan terus berbuat untuk bangsa tidak dalam retorika tapi dalam tindakan," ucap dia.