JAKARTA – Pengadilan Turki pada Senin (11/1/2021) memvonis Adnan Oktar, alias Harun Yahya, seorang penceramah terkenal, yang pernah masuk dalam daftar Muslim paling berpengaruh di dunia, dengan hukuman lebih dari 1.000 tahun penjara.
Oktar, yang memimpin sebuah sekte Islam garis keras, ditangkap di Istanbul bersama puluhan pengikutnya dalam penggerebekan pada 2018. Dia didakwa atas tuduhan memimpin sebuah geng kriminal yang melakukan pemerasan, pemerasan, pencucian uang dan serangkaian kejahatan lainnya, termasuk pelecehan seksual.
BACA JUGA: Siapa Adnan Oktar alias Harun Yahya, Penceramah Islam yang Dituduh Punya 'Budak Seks'?
Dia juga dituduh melakukan spionase, penyiksaan, penculikan, percobaan pembunuhan, penyadapan ilegal, penipuan, ancaman, dan pemalsuan, demikian diwartakan Daily Sabah.
Setelah melalui proses persidangan yang dimulai pada 2019, pengadilan di Istanbul pada Senin akhirnya menjatuhkan vonis 1.075 tahun dan tiga bulan penjara. Dia dinyatakan bersalah atas tuduhan mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, spionase politik atau militer, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, perampasan kebebasan tentang seseorang, penyiksaan, gangguan hak atas pendidikan, pencatatan data pribadi dan membuat ancaman.
Selain itu, Oktar dinyatakan bersalah atas tuduhan membantu kelompok Gülenist (FETO), yang dinyatakan sebagai kelompok teroris di Turki.
Jaksa penuntut mengatakan geng yang dipimpin Oktar telah terlibat dalam skema rekrutmen sejak akhir 1990-an dan ini melibatkan pencucian otak perempuan muda.
BACA JUGA: Pengakuan Mantan Kittens Harun Yahya: Perkosaan Adalah Hal Biasa
"Organisasi tersebut menggunakan anggotanya yang tampan untuk menipu gadis dan wanita muda. Anggota tersebut memperkosa atau melecehkan wanita secara seksual dan diperas terlebih dahulu oleh anggota yang berpura-pura bahwa perselingkuhan mereka direkam dalam video. Mereka juga dicuci otak dengan dalih ajaran agama," kata jaksa dalam dakwaannya sebagaimana dilansir Daily Sabah.
Adnan Oktar, mendapatkan ketenaran pada 1980-an ketika dia mendapatkan pengikut di kalangan mahasiswa, kebanyakan anak-anak dari elit kaya. Selama periode itu, dia pernah ditangkap karena mempromosikan revolusi teokratis.