PAMEKASAN - Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) kelas dua, Ayu Dian Saputri harus merawat sang bibi yang mengalami disabilitas netra (buta).
Ayu dan bibinya hanya tinggal berdua di sebuah rumah yang sudah tidak layak huni di Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jatim.
Tidak mudah menuju tempat tinggal Ayu, di Dusun Sungai Mati. Untuk menuju rumahnya harus melalui jalan setapak sekira 1.5 km.
Ayu tinggal berdua dengan sang bibi bernama, Suwati. Ayahanda Ayu sendiri sudah meninggal dunia, sedangkan sang ibu kabur setelah melahirkan Ayu.
Baca juga:Â Kisah Bocah SD Rawat Ibu Kandungnya yang Sakit Stroke
Sejak bangun tidur, Ayu biasanya sudah mempersiapkan segala keperlyan sang bibi. Mulai menyuapi makan hingga membereskan segala keadaan rumah.
Saat anak seusianya bermain ceria, Ayu harus berjibaku membantu sang bibi mencukupi kebutuhan hidup. Harta berharga mereka yang masih bisa dijual hanyalah peliharaan ayam, peninggalan sang bapak.
Menurut Ayu, sejak sekolah belum pernah merasakan uang saku untuk jajan. Pasalnya, untuk makan sehari-hari hanya mengandalkan pemberian tetangga sekitar rumahnya.
Sedihnya, ketika ditanya siapa nama bapak atau ibunya, Ayu mengaku tidak tahu.
Hingga kini mereka tidak memiliki KTP dan KK. Mereka pun akhurnya tidak pernah menerima bantuan apapun/ apalagi disaat masa pandemi Covid-19.
(fmh)