Menyebut Islam sebagai agama damai, Erbas menyatakan bahwa peradaban Islam selalu memungkinkan orang untuk hidup bersama selama berabad-abad, terlepas dari keyakinan, agama, dan budaya mereka.
Kata-kata Uskup Agung Yunani juga dikecam oleh umat Islam yang tinggal di Yunani, yang mengatakan retorika yang lebih "konstruktif" diperlukan untuk lingkungan yang damai, terutama di hari-hari kontemporer yang dilanda pandemi.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di platform media sosial Twitter, Dewan Konsultasi Minoritas Turki Thrace Barat (BTTADK) mengatakan; "Kami berharap bahasa yang lebih damai digunakan daripada wacana anti-Islam di masa-masa sulit seperti pandemi."
(Qur'anul Hidayat)