Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menolak tudingan bahwa para pemberontak yang dibebaskan telah kembali ke medan tempur atau bahwa 600 orang diantaranya telah kembali ditangkap. Namun Mujahid mengatakan pada VOA, Kabul diduga telah “membunuh atau menangkap kembali sekitar 40 orang yang sebelumnya dibebaskan” dalam penggeledahan rumah mereka atau di rumah-rumah sakit di mana mereka menjalani perawatan kesehatan setelah dibebaskan dari penjara.
Taliban juga telah berulangkali menuduh pasukan Afghanistan menyerbu rumah-rumah pemberontak yang telah dibebaskan, membunuh atau menangkap kembali mereka untuk merusak proses perdamaian yang digagas Amerika.
Perjanjian itu mensyaratkan semua sisa personil pasukan Amerika dan NATO untuk melakukan penarikan mundur dari Afghanistan selambat-lambatnya pada Mei 2021 “berdasarkan kondisi.”
Mantan Presiden Donald Trump membela perjanjian itu dengan mengatakan hal itu akan membantu mengakhiri apa yang kerap disebutnya sebagai “perang yang tidak berkesudahan.”
(Qur'anul Hidayat)