Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pelarangan WNA Datang ke Indonesia Diharapkan Bisa Cegah Masuknya Mutasi Virus Corona

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 29 Januari 2021 |07:08 WIB
 Pelarangan WNA Datang ke Indonesia Diharapkan Bisa Cegah Masuknya Mutasi Virus Corona
Foto: Illustrasi Shutterstock
A
A
A

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE mengungkap, kemunculan terjadinya mutasi yang membentuk varian baru lumrah terjadi. Adanya kemungkinan mutasi yang baru muncul dan bermasalah terhadap kerja vaksin menjadi tugas bagi industri vaksin global.

“Vaksin harus siap untuk disesuaikan berdasarkan kondisi mutan SARS CoV-2 agar kinerja vaksin masih efektif dalam mengenali SARS CoV-2,” tutur dia.

Lebih lanjut, dr. Tjandra juga menyatakan, munculnya mutasi SARS CoV-2 varian D614

sebenarnya sudah lama, tepatnya sejak Februari 2020.

“Menariknya Pemerintah Inggris melaporkan kemunculan mutasi D614 di Inggris kepada WHO dalam kerangka International Health Regulation yang mengatur kemungkinan penularan penyakit antar negara. Selain di Inggris, mutasi SARS CoV-2 juga terjadi di Afrika Selatan,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PDKAI meyakinkan, varian baru SARS CoV-2 dari Inggris tidak memengaruhi kerja vaksin yang

sudah beredar saat ini. Namun, varian baru dari Afrika Selatan masih dalam pantauan

dampaknya terhadap kerja vaksin yang sudah ada saat ini.

Dia menyebut, mutasi tetap akan terjadi pada virus. Ada yang bersifat kecil-kecilan dan ada

pula yang bersifat besar-besaran. Misalnya, pada virus influenza akan berubah setiap

tahunnya. Jadi, WHO akan mengumumkan kepada produsen, vaksin tipe strain virus apa

saja yang akan beredar pada tahun selanjutnya. Sehingga, vaksin untuk virus influenza

Namun, dr. Iris meyakinkan mutasi varian B117 di Inggris tidak mempengaruhi efektivitas

vaksin atau netralisasi vaksin karena mutasi hanya bersifat sebagian saja pada permukaan

virus (spike virus). Berbeda dengan penemuan mutasi SARS CoV-2 yang ditemukan di

Afrika.

”Yang jadi masalah B1351 di Afrika Selatan menunjukkan dualitas. Kalau kadar

netralisasinya tinggi itu baik, namun jika rendah tidak berhasil untuk dinetralisasi. Bisa jadi

vaksin menjadi tidak efektif,” paparnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement