Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kudeta Militer Myanmar, Wapres Myint Swe Diangkat Jadi Pejabat Presiden

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2021 |12:05 WIB
Kudeta Militer Myanmar, Wapres Myint Swe Diangkat Jadi Pejabat Presiden
Wakil Presiden Pertama Myanmar Myint Swe.
A
A
A

NAYPYIDAW - Wakil Presiden Pertama Myanmar Myint Swe akan menjabat sebagai penjabat (plt) presiden negara itu, demikian diwartakan televisi milik militer Myanmar, setelah kudeta yang terjadi pada Senin (1/2/2021).

Militer Myanmar mengambil alih pemerintahan setelah menahan pemimpin demokratik Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat, termasuk presiden Win Myint dalam penggerebekan pada Senin dini hari. Militer kemudian mengumumkan keadaan darurat di Myanmar selama satu tahun.

BACA JUGA: Dunia Internasional Bereaksi atas Penangkapan Aung San Suu Kyi, AS Ancam Jatuhkan Sanksi

Deklarasi keadaan darurat itu ditandatangani oleh Wakil Presiden Pertama U Myint Swe, yang diangkat menjadi penjabat presiden, demikian dilaporkan Xinhua. Kekuasaan negara akan diserahkan kepada Panglima Tertinggi Badan Pertahanan Min Aung Hlaing, kata pernyataan yang diumumkan di Myawady TV milik militer.

Kudeta ini terjadi di saat pemerintahan sipil Myanmar yang dipimpin Suu Kyi berselisih dengan militer. Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, militer Myanmar mengatakan Suu Kyi ditahan terkait dugaan “kecurangan pemilu”.

BACA JUGA: Militer Myanmar Sebut Suu Kyi Ditahan Terkait "Kecurangan Pemilu"

Partai NLD yang dipimpin Suu Kyi menang telak dalam pemilu Myanmar yang digelar pada November 2020.

Militer Myanmar sejak itu telah menuduh adanya kecurangan, mendesak pejabat pemilihan untuk meninjau penghitungan hasil akhir pemilu. Militer bersikeras bahwa pemungutan suara itu penuh dengan penipuan, mengklaim mereka telah menemukan bukti sebanyak 8,6 juta penyimpangan dalam daftar pemilih.

Menyusul kudeta tersebut, beberapa negara telah menyampaikan kecaman keras, termasuk Amerika Serikat (AS), yang mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Myanmar. Sementara itu Pemerintah Australia menuntut militer Myanmar untuk segera membebaskan Aung San Suu Kyi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement