Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Zaim Saidi: Koin Emas di Pasar Muamalah Boleh Dikasih Nama Cebong dan Kampret

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Rabu, 03 Februari 2021 |13:23 WIB
 Zaim Saidi: Koin Emas di Pasar Muamalah Boleh Dikasih Nama Cebong dan Kampret
Pendiri Pasar Muamalah, Zaim Saidi (foto: tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA - Pemilik Pasar Muamalah di Depok, Zaim Saidi ditangkap polisi. Dia sempat menjelaskan polemik penggunaan dinar dan dirham sebagai alat tukar di pasar yang diinisiasinya tersebut.

Dia telah menjelaskan kepada polisi terkait dinar dan dirham sebagai alat tukar di Pasar Muamalah merupakan satuan berat dari koin emas hingga koin perak yang digunakan di pasar.

"Jadi saya jelaskan bahwa dinar dan dirham di sini namanya juga bukan itu, adalah mengenai satuan berat. Kalau dalam berat namanya gram makanya dalam koin itu satu tulisannya koin emas dan koin perak. Kedua disebutkan dinar dan dirham tapi kan orang nggak ngerti," kata Zaim dikutip dari Youtube Maybi Prabowo 3, Rabu (3/2/2021).

Baca juga:  Penjelasan Zaim Saidi Soal Dinar dan Dirham di Pasar Muamalah Depok

Zaim memastikan, pihaknya tak memberikan nama apapun terhadap koin emas dan koin perak yang menjadi alat tukar di Pasar Muamalah. Kata dia, koin tersebut boleh saja diberi nama koin cebong maupun koin kampret.

"Jadi ini koin ini mau dikasih nama aja boleh, mau dikasih nama cemplon boleh, berapa cemplon boleh, mau dikasih nama kampret, nama cebong boleh. Jadi substansinya mau dikasih nama apa aja boleh karena berkaitan dengan emas dan perak," ujarnya.

Baca juga:  Siapa Zaim Saidi Pendiri Pasar Muamalah Depok yang Ditangkap Bareskrim, Ini Profilnya!

Zaim memastikan, koin emas yang digunakan di Pasar Muamalah mengacu hukum muamalah, dimana 1 dirham sama dengan 4,25 gram. Ia pun mengklaim, koin emas yang digunakan di Pasar Muamalah sama dengan standar Antam dan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

"Mungkin mereka tidak memikirkan tradisi Islam, bahwa yang dinamakan dinar itu bukan namanya, tapi beratnya. Walaupun dalam Antam itu ditulis 4,25 gram tapi dia tulis namanya itu dinar. Peruri juga mencetak koin emas dan perak dan menyebutkan namanya dinar dan dirham. Jadi yang lebih potensial menimbulkan salah paham ya Peruri dan Antam bukan kami di sini," jelas dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement