Tetapi tidak jelas seberapa efektif langkah tersebut. Para jenderal yang merebut kekuasaan di Myanmar diketahui memiliki sedikit kepentingan luar negeri yang dapat terkena sanksi finansial.
Adapun Dana Moneter Internasional, yang mentransfer USD350 juta ke Myanmar hanya beberapa hari sebelum kudeta untuk membantu memerangi pandemi virus corona, mengatakan uang itu untuk kepentingan pemerintah, dan tentunya rakyat Myanmar yang akan benar-benar digunakan sebagaimana mestinya.
Diketahui, peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, 75, belum terlihat sejak penangkapannya pada Senin (1/1) saat komandan militer Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan.
Polisi telah mengajukan tuntutan terhadapnya karena mengimpor secara ilegal dan menggunakan enam radio walkie-talkie yang ditemukan di rumahnya.
Reuters tidak dapat segera menghubungi pemerintah Myanmar untuk dimintai komentar.
(Susi Susanti)