Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kudeta Militer Myanmar, Dosen dan Mahasiswa Gelar Demonstrasi

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 06 Februari 2021 |06:05 WIB
Kudeta Militer Myanmar, Dosen dan Mahasiswa Gelar Demonstrasi
Dosen dan mahasiswa gelar demonstrasi di Myanmar (Foto: Reuters)
A
A
A

  • Bagaimana reaksi dunia?

Presiden AS Joe Biden mengancam menjatuhkan kembali sanksi kepada Myanmar. Ia mengatakan militer semestinya tidak "mengesampingkan kehendak rakyat".

Departemen Luar Negeri AS kemudian menyatakan apa yang terjadi di Myanmar sebagai sebuah kudeta dan mengatakan akan mengkaji ulang kebijakan bantuan terhadap negara itu.

Selain AS, PBB, Inggris dan Uni Eropa juga mengutuk pengambilalihan kekuasaan oleh militer di Myanmar.

Menteri muda untuk Asia di Kemenlu Inggris, Nigel Adams, mengatakan ia berharap komunikasi via telpon dengan Suu Kyi yang dijadwalkan pada pekan ini bisa tetap berlangsung untuk memastikan keselamatannya.

Belum jelas seberapa besar pengaruh peringatan dari negara-negara Barat itu. Para pemimpin kudeta kemungkinan telah memperkirakan adanya sanksi yang akan dijatuhkan dan telah memasukan hal itu dalam rencana mereka.

China, yang sebelumnya menentang intervensi internasional di Myanmar, mendesak semua pihak di negara itu untuk "menyelesaikan perbedaan".

Kantor berita China Xinhua menggambarkan perubahan itu sebagai "perombakan kabinet".

Sementara, negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk Kamboja, Thailand dan Filipina, mengatakan apa yang terjadi di Myanmar sebagai "masalah internal".

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement